Saturday, May 6, 2017

SEGITIGA GAGAL GINJAL



SEGITIGA EPIDEMIOLOGI


A.            PENGERTIAN SEGITIGA
Untuk mempelajari konsep terjadinya penyakit, ada tiga macam model pendekatan, yaitu: Segitiga Epidemiologi (Epidemiologic Triangle), Roda (Wheel), Jaring-jaring sebab akibat (The Web of causation).
Segitiga (Triangle) terdiri dari komponen : host, agent, environment. Perubahan pada salah satu factor/komponen akan mengubah keseimbangan. Hubungan ketiga komponen digambarkan sebagai tuas dalam timbangan: environment sebagai penumpu.
Proses terjadinya penyakit merupakan hasil
interaksi antara :

-      - Agen (faktor penyebab penyakit)
-      - Manusia sebagai penjamu atau host; dan
-      - Faktor Lingkungan/Environtment yang mendukung

Ketiganya disebut Trias Penyebab Penyakit
Penyakit terjadi krn adanya ketidakseimbangan antara ke tiga faktor tersebut.
Lebih cocok untuk menerangkan penyebab penyakit gagal

Bentuk Segitiga Epidemiologi




1. Agent

Agent merupakan suatu substansi atau elemen makhluk hidup/bukan makhluk hidup yang kehadirannya/ketidakhadirannya dapat menimbulkan/mempengaruhi perjalanan suatu penyakit.
Jenis: Nutrien, Kimia, Biologik, Fisik, Mekanik.

2. Faktor Host (pejamu)
•      Intrinsic factors yang mempengaruhi individu untuk terpapar, kepekaan (susceptibility), atau berespon terhadap agen penyebab penyakit
•      Cth : umur, sex, suku bangsa, dan perilaku adalah beberapa faktor yang menentukan risiko seseorang untuk terpapar terhadap agen.

3. Faktor Lingkungan


Extrinsic factors yang mempengaruhi agen dan
peluang untuk terpapar.
•      Meliputi faktor fisika (e.g. iklim, karakteristik geologis)
•      Faktor biologis (e.g. vectors – serangga yang menyebarkan agen); dan
faktor struktural (e.g. kepadatan rumah, dan akses terhadap pelayanan kesehatan dan sanitasi)

  

SEGITIGA GAGAL GINJAL


A.            Pengertian

Gagal ginjal atau sering juga disebut gagal ginjal terjadi bila fungsi ginjal sudah sangat buruk dan penderita mengalami gagal metabolisme protein, lemak dan karbohidrat.Ginjal yang sakit tidak bisa menahan protein darah (albumin) yang seharusnya dilepaskan ke urine. Awalnya terdapat dalam jumlah sedikit (mikro-albuminuria).

Bila kondisinya semakin parah akan terdapat pula protein lain (proteinuria). Jadi berkurangnya fungsi ginjal menyebabkan terjadinya penumpukan hasil pemcecahan protein yang beracun bagi tubuh, yaitu ureum dan nitrogen. Gagal itu disebut sindroma uremia dengan gejala mual dan muntah.

Sungguh sulit bagi seseorang untuk menerima kenyataan bahwa ia harus menjalani cuci darah seumur hidup. Selain biayanya mahal, dampak ikutan dari proses cuci darah itu pun membuat hidup menjadi tidak nyaman. Hal tersebut harus demikian, karena ginjaltidak mampu berfungsi lagi. 

Gagal ginjal termasuk silent killer yang berkembang tanpa memberikangejala penyakitsebagai tanda peringatan, tahu-tahu sudah menjadi kasus yang berat. Begitu fungsi ginjalsudah tinggal di bawah 5%, ginjal hampir tidak berfungsi lagi, dan cuci darah pun dilakukan. 

Padahal, gagal ginjal mungkin di awali dari hal yang sepele, yaitu pola makan tinggilemak dan karbohidrat, kurang gerak, dehidrasi (kurang minum) atau infeksi saluran kemih yang umum dialami oleh penduduk kota sekarang ini. Karena itu, waspadailah bila Anda mengalami infeksi saluran kemih yang berulang atau menderita batu ginjal. 
Gagal ginjal akut/ GnGA (Acute kidney injury/AKI) merupakan istilah pengganti dari gagal ginjal akut, didefinisikan sebagai penurunan mendadak dari fungsi ginjal (laju filtrasi glomerulus/ LFG) yang bersifat sementara, ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin serum dan hasil metabolisme nitrogen serum lainnya, serta adanya ketidakmampuan ginjal untuk mengatur homeostasis cairan dan elektrolit
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah penurunan semua faal ginjal secara bertahap diikuti penimbunan sisa metabolism protein dan gagal keseimbangan cairan elektrolit(Sukandar,2006)Tahapan GGK dapat menjadi Gagal Ginjal Terminal (GGT) dimana terdapat akumulasi toxinuremia dalam darah yang membahayakan kelangsungan hidup (Ganong1998).

B.   Epidemiologi Gagal Ginjal

1.   Distribusi Gagal Ginjal

      a. Distribusi Menurut Orang

Gagal ginjal dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang jenis kelamin, umur maupun ras. Menurut penelitian Aghighi, dkk (2009), dari total 35.859 orang, jumlah penderita yang terdaftar di seluruh Rumah Sakit di Iran dari tahun 1997 sampai dengan 2006, terdapat penderita laki-laki sebesar 20.633 orang dan perempuan sebesar 15.226 orang. Rata-rata umur penderita laki-laki dan perempuan meningkat dari umur 47 dan 49 tahun menjadi 52,5 dan 53 tahun. Menurut hasil penelitian Hendrati (1999) menunjukkan bahwa penderita gagal ginjal yang menjalani hemodialisa di RSUD Dr. Sutomo Surabaya terbanyak pada laki-laki (77,3%).23 Menurut Marlina (2009), di RSU dr. Pirngadi Medan , penderita gagal ginjal akut ( GGA ) yang terbesar pada kelompok umur 40-50 tahun (42%).

       b.  Distribusi Menurut Tempat
Menurut penelitian Grasmaan (2005), hingga akhir tahun 2004, 52% dari seluruh penderita gagal ginjal di dunia terdapat di Amerika, Jepang, Brazil dan Jerman, dimana ke empat negara tersebut memiliki angka populasi penduduk hanya 11% dari seluruh populasi di dunia. China menempati urutan ke lima dengan penderita gagal ginjal sebanyak 48.000 penderita.
 Pada Tahun 2000 di Indonesia terdapat 3000 penderita gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisa dengan prevalensi sebesar 1,5/100.000 penduduk.

           c. Distribusi Menurut Waktu
Peningkatan jumlah penderita Diabetes Melitus yang terkena penyakit ginjal
di Indonesia menunjukkan angka 8,3% dari seluruh penderita gagal ginjal terminal
pada tahun 1983. Sepuluh tahun kemudian, yaitu pada tahun 1993, angka ini telah
meningkat lebih dari dua kali lipat yaitu 17% dari seluruh penderita gagal ginjal
terminal yang disebabkan nefropati diabetik.28

C.            Segitiga Gagal Ginjal



1.  Host

  •    Umur
Seiring bertambahnya usia juga akan diikuti oleh penurunan fungsi ginjal. Hal tersebut terjadi terutama karena pada usia lebih dari 40 tahun akan terjadi proses hilangnya beberapa nefron. Perkiraan penurunan fungsi ginjal berdasarkan pertambahan umur tiap dekade adalah sekitar 10 ml/menit/1,73m2. Berdasarkan perkiraan tersebut, jika telah mencapai usia dekade keempat, dapat diperkirakan telah terjadi kerusakan ringan, yaitu dengan nilai GFR 60-89 ml/menit/1,73 m2. Artinya, sama dengan telah terjadi penurunan fungsi ginjal sekitar 10% dari kemampuan ginjal.  Dengan semakin meningkatnya usia, dan ditambah dengan penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) atau diabetes, ginjal cenderung akan menjadi rusak dan tidak dapat dipulihkan kembali.

  • Gaya Hidup

Gaya hidup tidak banyak bergerak ditambah dengan pola makan buruk yang tinggi lemak dan karbohidrat (fast food) yang tidak diimbangi serat (sayuran dan buah), membuat menumpuknya lemak dengan gejala kelebihan berat badan. Gagal metabolisme lemak menyebabkan Low Density Lipoprotein (LDL) dan trigliserida meningkat. Dalam jangka panjang akan terjadi penumpukan lemak dalam lapisan pembuluh darah. Ginjal bergantung pada sirkulasi darah dalam menjalankan fungsinya sebagai pembersih darah dari sampah tubuh.

  •  Riwayat Penyakit

1.      Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah yang tinggi pada penderita hipertensi dapat merusak jaringan pembuluh darah ginjal. Hipertensi dapat menyebabkan nefrosklerosis atau kerusakan pada arteri ginjal, arteriola, dan glomeruli. Hipertensi merupakan penyebab kedua terjadinya penyakit ginjal tahap akhir. Sekitar 10% individu pengidap hipertensi esensial akan mengalami penyakit ginjal tahap akhir. Hipertensi esensial (tidak diketahui penyebabnya) dapat menyebabkan penyakit ginjal menahun, sedangkan penyakit ginjal merupakan penyebab paling sering hipertensi sekunder (penyebab dan patofisiologi diketahui, sehingga dapat dikendalikan dengan obat-obatan). Hipertensi sekunder dapat mempercepat penurunan faal ginjal bila tidak diobati dengan seksama.

  • Penyakit Ginjal Keturunan dan Bawaan



Penyakit ginjal dapat berupa keturunan ataupun bawaan, diantaranya kelaianan struktur kistik maupun non kistik, kelainan fungsi, kelainan lokasi, jumlah dan fungsi ginjal. Kelainan struktur kistik atau adanya kista, merupakan suatu rongga yang berdinding epitel dan berisi cairan atau material semisolid. Pada ginjal bisa terdapat satu atau banyak kista yang tersebar, baik hanya satu ginjal maupun kedua ginjal, baik pada korteks maupun pada medula. Di Amerika Serikat, proporsi penyakit kista ginjal 11% dari pasien yang mengalami dialisis atau transplantasi ginjal. Kelainan lokasi, jumlah, dan ukuran ginjal, seperti ginjal ektopik dimana, pada keadaan ini ginjal berada di tempat yang tidak semestinya. Biasanya ginjal berukuran lebih kecil daripada normal karena terdapat kelainan pada sistem pendarahannya.

 2. Agent

Karena gagal ginjal merupakan penyakit tidak menular dan penyebabnya bukan penyebab tunggal, maka disebut dengan faktor resiko.

  Trauma

Terkait terutama trauma pada saluran kemih, antara lain fraktur pelvis, trauma akibat benda tumpul, dan tusukan benda tajam atau peluru. Fraktur dapat mengakibatkan perforasi kandung kemih atau robeknya uretra. Pukulan keras pada tubuh bagian bawah dapat mengakibatkan kontusio, robekan, atau rupture ginjal.

  Keracunan Obat

Beberapa jenis obat, termasuk obat tanpa resep, dapat meracuni ginjal bila sering dipakai selama jangka waktu yang panjang. Diantaranya: Antibiotik (Kanamisin, Gentamisin, Kalistin, Neomisin), aspirin, asetaminofen, ibuprofen ditemukan paling berbahaya untuk ginjal, pelarut (Karbon tetraklorida, metanol, etilen glikol), logam berat (merkuri, bismuth, uranium, antimony, arsenic )

  3.  Environment

   Lingkungan Sosial

Orang-orang yang pekerjaannya berhubungan dengan bahan-bahan kimia akan dapat mempengaruhi kesehatan ginjal. Bahan-bahan kimia yang berbahaya jika terpapar dan masuk kedalam tubuh dapat menyebabkan penyakit ginjal. Misalnya, pada pekerja di pabrik atau industri.

  Lingkungan Biologis

Kondisi lingkungan yang panas dapat, mempengaruhi terjadinya penyakit ginjal. Jika seseorang bekerja di dalam ruangan yang bersuhu panas, hal ini dapat mempengaruhi kesehatan ginjalnya. Yang terjadi adalah berkurangnya aliran atau peredaran darah ke ginjal dengan akibat gagal penyediaan zat-zat yang diperlukan oleh ginjal, dan pada ginjal yang rusak hal ini akan membahayakan. Pada kasus penderita gagal ginjal akut (GGA), ginjal akan berfungsi normal kembali bila penyebabnya dapat diatasi, sehingga pengeluaran urin kembali normal, dengan demikian keadaan fisik secara menyeluruh dapat pulih.



1 comment:

  1. saudara saja sakit gagal ginjal lho, sedih banget. makasih infonya ya kak

    ReplyDelete